OKEZONE JAKARTA – Semenjak era kemerdekaan, mungkin nama Letkol (anumerta) Atang Sendjaja merupakan salah satu pionir Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI-sekarang TNI AU) yang paling dibanggakan. Sayang, karier dan hidupnya justru berakhir tragis dalam suatu kecelakaan pada 29 Juli 1966.
Memperingati HUT TNI AU ke-69, Kamis (8/4/2015) hari ini, terasa ada yang kurang jika tak mengenang Atang Sendjaja. Sosok kelahiran Bandung 17 Maret 1928 ini memang bukan penerbang layaknya Laksamana Udara Soerjadi Soerjadarma atau Halim Perdanakusuma.
Tapi namanya tak kalah dibanggakan oleh setiap anggota TNI AU dan pantas rasanya disejajarkan dengan nama-nama besar lainnya seperti Soerjadarma, Halim, Adisutjipto, Husein Sastranegara, atau Nurtanio Pringgoadisuryo sekalipun dalam kedirgantaraan Indonesia.
Karier cemerlangnya dalam kemiliteran dimulai sejak masuk Sekolah Perwira Perbekalan (logistik) dan Sekolah Ilmu Siasat pada 1955. Setelah lulus dengan pangkat Letnan Udara Dua, Atang Sendjaja lebih dulu bertugas di Direktorat Pembekalan Personel (Ditkalpers) di Markas Besar Angkatan Udara di Jakarta, sebelum dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Udara Satu.