Inilah Identitas Pilot & Kopilot Pesawat Rusia yang Jatuh

Jihad Dwidyasa , Jurnalis
Selasa 03 November 2015 11:23 WIB
Puing pesawat Rusia yang jatuh di Mesir (Foto: AFP)
Share :

MOSKOW – Pihak Maskapai Metrojet Kogalymavia, pemilik pesawat Rusia yang jatuh di wilayah Sinai, Mesir, akhirnya mengungkap identitas pilot dan kopilot pesawat nahas tersebut.

Berdasarkan keterangan Direktur Operasional Maskapai Metrojet, Alexander Smirnov, pilot pesawat nahas itu teridentifikasi bernama Valery Nemov, sedangkan kopilotnya teridentifikasi bernama Sergei Trukachev.

“Pilot pesawat Metrojet dengan nomor penerbangan KGL9268 itu teridentifikasi bernama Valery Nemov, sedangkan kopilotnya teridentifikasi bernama Sergei Trukachev. Pilot kami itu sangat berpengalaman, ia telah menempuh 12.000 jam terbang,” ujar Smirnov, seperti dilansir dari IB Times, Selasa (3/11/2015).

Sebagaimana diberitakan, pada Sabtu 31 Oktober, semula pesawat berjenis Airbus A321 dengan nomor penerbangan KGL9268 milik Maskapai Metrojet Kogalymavia dijadwalkan lepas landas dari wilayah Sharm el Sheikh, Mesir menuju St. Petersburg, Rusia.

Namun, 23 menit usai take off dari Bandara Sharm el Sheikh pesawat itu hilang kontak dengan pihak Air Traffic Control (ATC) bandara. Ternyata beberapa menit setelahnya, Kantor Perdana Menteri (PM) Mesir, Sharif Ismail, mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat Airbus A321 itu jatuh di wilayah Sinai Tengah.

Kini, pihak Maskapai Metrojet Kogalymavia sedikit demi sedikit telah menyampaikan hasil dari proses investigasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan KGL9268 itu.

Menurut pihak Metrojet, pesawat Airbus A321 itu tidak mengalami gangguan teknis. Alexander Smirnov, baru-baru ini menyatakan adanya gangguan dari luar yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Kendati demikian, tim investigator gabungan dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Rusia KGL9268 menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan keseluruhan hasil investigasi.

Sebelumnya, mereka mengatakan bahwa pesawat nahas itu hancur di ketinggian wilayah udara Sinai. Setelah hancur, puing-puing pesawat tersebar hingga radius 20 kilometer persegi.

“Kami memperingatkan semua pihak untuk hati-hati dalam menyimpulkan informasi dini ini. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan keseluruhan hasil investigasi,” ucap tim penyelidik gabungan yang terdiri dari invastigator Mesir, Rusia, Prancis, dan Jerman.

(Jihad Dwidyasa )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya