Mesir Bantah Pesawat Rusia Jatuh karena Bom

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 05 November 2015 22:00 WIB
Foto udara yang memperlihatkan puing-puing Airbus A321 yang tersebar dalam area sebesar 20 hektare. (Foto: Reuters)
Share :

KAIRO – Pemerintah Mesir membantah teori yang menyatakan pesawat Airbus A321 milik Metrojet Kolgalymavia (Kolavia), jatuh karena ledakan bom karena tidak cukupnya bukti. Hal itu senada dengan sikap Rusia yang mengatakan tidak ada indikasi adanya bom di dalam pesawat.

“Tim penyelidik tidak memiliki bukti atau data untuk mengonfirmasi hipotesis tersebut,” kata Menteri Penerbangan Mesir, Hossam Kamal, sebagaimana yang dilansir Reuters, Kamis (5/11/2015).

Kepala tim penyelidik Rusia Alexander Neradko mengatakan, pihaknya akan berusaha memeriksa kemungkinan adanya bahan peledak di dalam pesawat nahas tersebut. Namun, dia menambahkan penyelidikan tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan.

Pernyataan ini diumumkan untuk membantah klaim Inggris yang mengatakan pesawat tersebut kemungkinan besar jatuh karena bom yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS. Beberapa pihak meragukan keterangan dari Rusia dan Mesir yang memiliki kepentingan besar dalam isu ini.

Seperti yang telah diberitakan, kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya Airbus A321 Metrojet Kogalymavia. Ledakan bom merupakan salah satu cara yang sering digunakan kelompok teroris ini.

Sejak 30 September 2015, Rusia melancarkan serangan terhadap kelompok militan ISIS di Suriah. Jika benar ledakan bom menjadi penyebab jatuhnya Airbus A321 tersebut, maka bisa jadi warga Negeri Beruang Merah itu akan merasa terancam dan meminta operasi militer tersebut dihentikan.

Sedangkan Mesir yang bergantung dari pendapatan pariwisata daerah wisata Sharm el-Sheikh, tidak menginginkan adanya gangguan keamanan oleh ISIS yang dapat mengganggu jumlah pendapatannya.

Pesawat Airbus A321 milik Metrojet Kogalymavia jatuh sekira 23 menit setelah lepas landas dari Bandara Sharm el Sheikh, Mesir menuju ke St. Petersburg, Rusia. Insiden ini merupakan yang terburuk dalam sejarah penerbangan Rusia hingga saat ini.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya