Alhasil, warga muslim Myanmar pun tak mendapat lampu hijau untuk ikut serta dalam pemilu kali ini. Jangankan mencalonkan diri untuk maju ke parlemen, untuk memberikan hak suara saja dilarang. Satu hal yang membuat Ban Ki-moon mengaku prihatin.
“Dia (Ban Ki-moon) turut menyesali bahwa sejumlah hak suara dari masyarakat minoritas, terutama Rohingya, ditolak dan beberapa dari mereka didiskualifikasi sebagai kandidat,” papar juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dalam perjalanan demokrasi Myanmar dan pemilu di masa mendatang benar-benar harus lebih baik,” tambahnya, seperti dilansir ChannelNewsAsia, Jumat (13/11/2015).
(Randy Wirayudha)