BAMAKO – Kelompok militan bernama Al Mourabitoun yang berafiliasi dengan Al Qaeda telah klaim mendalangi aksi penyerangan dan penyanderaan di Hotel Mali yang dilakukan oleh 10 orang komplotan bersenjata.
Klaim itu didapatkan otoritas keamanan Mali dari informasi yang disampaikan kelompok militan tersebut melalui akun media sosial yang diyakini dioperasikan oleh simpatisan Al Qaeda.
“Kamilah yang berada di balik penyerangan dan penyanderaan di Hotel Radisson Blu di Kota Bamako, Mali,” demikian pernyataan yang ditulis pada akun media sosial itu, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (20/11/2015).
Meski telah ada klaim dari Al Qaeda, otoritas Mali masih mencoba memverifikasi kebenaran dan keaslian dari pernyataan tersebut.
Sebagaimana diberitakan, gerombolan bersenjata berjumlah 10 orang dilaporkan menyerbu Hotel Radisson Blu di Kota Bamako sekira pukul 08.00 waktu setempat. Aksi penyerbuan itu juga disertai dengan penyanderaan para pengunjung hotel.
Sebanyak 170 orang diperkirakan ada di hotel ketika gerombolan bersenjata itu menyerbu masuk. Kini, total sudah ada 80 sandera yang berhasil dilepaskan dari cengkeraman komplotan bersenjata itu. Mayoritas tamu hotel bintang lima itu adalah warga asing.
Sayangnya, tiga sandera dilaporkan tewas dalam drama penyerangan itu. Satu di antaranya merupakan warga Prancis. Meski demikian, tiga dari 10 pelaku penyerangan telah berhasil dilumpuhkan pasukan keamanan Mali.
(Jihad Dwidyasa )