CANBERRA – Indonesia dianggap sebagai dalang di balik aksi manusia perahu yang memenuhi Australia untuk mencari suaka. Komentar tersebut dikeluarkan Wakil Perdana Menteri (PM) Australia Barnaby Joyce dalam sebuah debat terbuka menjelang pemilihan umum pada 2 Juli 2016.
Terang saja komentar itu menuai kritik dari berbagai pihak. PM Malcolm Turnbull buru-buru membela Indonesia dengan mengatakan kerjasama bilateral dalam mengatasi isu manusia perahu tersebut sangat kuat.
“Tidak ada hubungannya Pemerintah Indonesia dengan penyelundupan manusia,” tegas Turnbull, seperti diwartakan ABC News, Kamis (26/5/2016). Joyce menuduh larangan ekspor sapi asal Australia ke Indonesia pada 2011 berhubungan dengan masuknya manusia perahu asal Timur-Tengah, Afrika, dan Asia dari perairan Indonesia.
Pemimpin oposisi pemerintah, Bill Shorten, juga mengkritik komentar Joyce. Larangan ekspor tersebut berlaku saat PM Julia Gillard asal Partai Buruh –partai dari Shorten– berkuasa. Ia menyebut Joyce tengah membicarakan omong kosong.
“Itu merupakan pendapat yang bodoh. Ketika debat mulai masuk pada kebijakan luar negeri, dia seharusnya diam saja dan mempersilakan orang dewasa berbicara,” ejek Shorten. Joyce sendiri langsung mengoreksi ucapannya tersebut.
“Saya tidak bilang bahwa larangan tersebut menyebabkan Indonesia mengirimkan manusia perahu. Saya tidak pernah bilang begitu. Maksud saya adalah larangan ekspor tersebut membuat kita sulit untuk bernegosiasi dengan Indonesia demi mengatasi masalah pencari suaka,” terang pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian itu.
(Wikanto Arungbudoyo)