“Mereka itu tersandung masalah kekerasan seksual, pencabulan, tawuran, pencurian, dan narkoba. Saat ini mulai disasar sebagai kurir narkoba anak-anak,” ujar Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Khofifah menambahkan, pihaknya juga meminta dukungan dari pemerintah daerah yang mempunyai APBD besar untuk mendirikan panti ABH. Hal itu dilakukan supaya target bebas ABH dari lapas pada 2018 mendatang bisa terealisasi.
“Untuk pembangunan panti ABH ini menelan anggaran senilai Rp5 miliar per lokasi. Untuk di Nganjuk, tanahnya merupakan hibah dari pemkab setempat. Maka dari itu, kami minta bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah agar target ini bisa tercapai,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)