Tim Kampanye Hillary Serang Server WikiLeaks

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 28 Oktober 2016 15:47 WIB
Kandidat Presiden AS Hillary Clinton (Foto: Carlos Barria/Reuters)
Share :

LONDON – Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengklaim tim kampanye Hillary Clinton telah menyerang server yang digunakan situs anti-kerahasiaan tersebut. Meski akses internet di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, diputus hingga pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) berakhir, WikiLeaks tetap beroperasi normal.

“Mereka menyerang server kami dan berupaya membajaknya. Ada sebuah kampanye luar biasa di mana dokumen masuk ke Pengadilan PBB dan Inggris untuk menuduh saya sebagai mata-mata Rusia sekaligus seorang paedofil,” tutur Assange, seperti dimuat Russia Today, Jumat (28/10/2016).

Pria asal Australia itu memahami keputusan Ekuador untuk memutus akses internetnya hingga pemilihan presiden AS berakhir. Assange yakin Ekuador takut pemilihan umum mereka pada 2017 akan diganggu oleh Negeri Paman Sam jika dianggap mencampuri pemilihan presiden AS.

Meski memahami, Assange masih tidak setuju dengan keputusan Ekuador. Ia juga menolak jika WikiLeaks disebut mengganggu pemilihan presiden AS. Selain itu, Assange menuduh jaringan televisi AS yang disebutnya telah dikontrol oleh pendukung Hillary Clinton.

“Ini bukan mencampuri proses pemilihan. Ini adalah definisi dari proses pemilihan bagi media dan semua orang untuk merilis kebenaran serta opini dari apa yang sedang terjadi. Tidak mungkin pemilihan umum ini disebut bebas jika orang-orang tidak mudah mengakses kebenaran,” sambungnya.

Sebagaimana diberitakan, WikiLeaks membocorkan ribuan surat elektronik (surel) milik ketua tim kampanye Hillary Clinton, John Podesta. Ribuan informasi yang bersifat rahasia terungkap berkat bocoran tersebut. WikiLeaks memang telah berjanji akan merilis bocoran surel milik Hillary Clinton hingga pemilihan presiden AS pada 8 November 2016.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya