SEOUL – Pengadilan Distrik Seoul telah mengabulkan surat penahanan terhadap Choi Soon-sil, perempuan yang menjadi titik pusat skandal di Korea Selatan (Korsel) satu pekan belakangan. Sebelumnya, perempuan berusia 60 tahun itu ditahan usai menyerahkan diri pada Selasa 1 November 2016.
Rekan dekat Presiden Park Geun-hye itu ditahan untuk menjalani pemeriksaan oleh pihak kejaksaan. Seperti dimuat BBC, Kamis (3/11/2016), juru bicara Pengadilan Distrik Seoul mengatakan pihaknya telah mengabulkan permintaan surat penahanan dari pihak kejaksaan atas nama Choi Soon-sil.
Kepada Parlemen, Menteri Kehakiman Kim Hyun-woong mengatakan Presiden Park Geun-hye bisa saja dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan jika dirasa perlu. Sementara itu, mantan ajudan presiden, An Chong-bum, juga sudah ditahan oleh polisi atas dugaan bekerja sama dengan Choi untuk menekan sejumlah perusahaan agar memberikan donasi kepada yayasan amal.
Salah satu perusahaan yang diduga menyumbang dana bagi Choi adalah raksasa teknologi Samsung. Sejumlah petinggi perusahaan tersebut telah dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan pada Kamis 3 November 2016. Samsung diduga menawarkan uang bernilai miliaran euro kepada Choi Soon-sil untuk membantu anaknya mengikuti latihan berkuda di Jerman.
Seperti dimuat Channel News Asia, Presiden Park Geun-hye tengah bersiap untuk menyampaikan pidato nasional mengenai skandal yang membelitnya. Untuk kedua kalinya, perempuan berusia 64 tahun itu menyampaikan pidato nasional kepada publik setelah permohonan maaf beberapa waktu lalu saat skandal mulai merebak luas di Negeri Ginseng. Presiden Park dijadwalkan menyampaikan pidato nasional pada Jumat 4 November 2016 pagi waktu setempat.
Sebagaimana diberitakan, Presiden Park Geun-hye dikecam karena ketahuan meminta saran urusan kenegaraan kepada orang di luar pemerintahan, yakni Choi Soon-sil. Hubungan Park Geun-hye dengan Soon-sil sudah terjalin selama empat dekade. Ayah Choi Soon-sil, Choi Tae-min, adalah mentor pribadi perempuan berusia 64 tahun itu.
Skandal tersebut mau tidak mau membuat popularitas politikus Partai Saenuri itu terjun bebas. Ribuan warga Korsel mendesak agar Geun-hye melakukan perombakan kabinet dengan memasukkan orang-orang dari luar Partai Saenuri –partai Park- dan diminta segera meletakkan jabatannya sebagai presiden.
(Wikanto Arungbudoyo)