H-2, Trump & Clinton Berebut Dukungan di Negara Bagian Penting

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 07 November 2016 10:58 WIB
Hillary Clinton dan Donald Trump memperebutkan suara di negara-negara bagian penting. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON – Hanya dua hari lagi menjelang berlangsungnya pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump dan capres Partai Demokrat Hillary Clinton menggelar kampanyenya di sejumlah negara bagian penting. Ini merupakan upaya terakhir dari kedua kandidat untuk menarik dukungan para pemilih yang masih bimbang dan membuka jalan mereka menuju ke Gedung Putih.

Baik Hilary maupun Trump melakukan kampanye besar-besaran di sejumlah negara bagian yang hasil pemungutan suaranya sulit diprediksi seperti Florida, dan North Carolina. Kedua negara bagian ini termasuk dalam setidaknya 11 swing states, yang diperebutkan kedua capres.

Swing states adalah negara bagian yang perbedaan suaranya cukup tipis dan berpeluang dimenangkan salah satu pasangan capres cawapres. Negara bagian yang dianggap sebagai swing states antara lain: Pennsylvania, Ohio, Florida, Wisconsin, New Hampshire, Minnesota, Iowa, Michigan, Nevada, Colorado, dan North Carolina.

Berdasarkan laporan VoA, Senin (7/11/2016), pada Minggu, 6 November Trump direncanakan berkampanye di lima negara bagian, sedangkan Hillary akan menyambangi tiga negara bagian.

Trump memulai kunjungannya di Iowa dan selanjutnya akan bergerak ke Minnesota, Michigan, Pennsylvania dan mengakhiri kampanyenya di Virginia. Sedangkan Hillary Clinton direncanakan mengunjungi Pennsylvania, Ohio, dan New Hampshire.

Hasil jajak pendapat sementara menempatkan Hillary di depan dengan keunggulan dua atau tiga persen dukungan. Namun, pilpres AS tidak ditentukan dengan banyaknya suara yang didapat seorang capres, melainkan dari electoral college yang sangat dipengaruhi oleh suara dari swing states.

Kedua kandidat membutuhkan 270 electoral vote untuk menjadi presiden ke-45 AS. Saat ini Hillary diprediksi akan meraih 226 electoral vote sedangkan Trump hanya 180 electoral vote.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya