Karena sistem ini juga swing states seperti Ohio menjadi sangat penting dan diperebutkan kedua kandidat.
Sehari sebelum pemilihan, Reuters, Selasa (8/11/2016) melaporkan Trump Trader telah mencocokkan 40 ribu pemilih yang ingin bertukar suara. Jumlahnya memang tidak signifikan, tapi beberapa ratus suara dapat memberikan perbedaan di negara bagian dengan persaingan yang ketat.
Meski beberapa pihak tidak setuju, praktek bertukar suara telah dinyatakan sah dan legal secara hukum pada 2007. Cara ini dianggap sebagai salah satu bentuk kebebasan berpendapat yang terlindungi.
Pertama kali mendapat perhatian pada 2000 saat para pemilih berusaha memastikan kandidat pihak ketiga Ralph Nader tidak terlalu banyak mengambil suara dari capres Partai Demokrat Al Gore yang menguntungkan lawannya George W. Bush. Cara ini gagal saat Bush memenangi pilpres saat itu setelah menguasai Florida dengan selisih 597 suara.
(Rifa Nadia Nurfuadah)