Hasil penghitungan cepat Pilpres AS 2016 sementara menunjukkan persaingan ketat antara dua capres, Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik. Banyak pihak menganggap, kedua capres ini memiliki pandangan dan visi misi yang jauh berbeda.
"Saya sebenarnya ingin kita ada di tengah. Tapi kalau Trump menang, maka kita pragmatis saja," ujar Fahri.
Sejauh ini, Capres AS dari Partai Republik, Donald Trump, unggul di 29 dari 50 negara bagian. Agar dapat dilantik sebagai presiden Amerika, Trump harus mengoleksi minimal 270 dari 538 suara electoral votes dari Electoral College. Sidang Electoral College sendiri akan digelar pada pekan kedua Desember 2016.
(Rifa Nadia Nurfuadah)