ULAANBAATAR - Pemimpin spiritual Tibet yang hidup dalam pengasingan, Dalai Lama, pada Rabu mengatakan akan mengunjungi presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Pertemuan ini dianggap dapat membuat geram Beijing yang memandang biksu peraih Nobel Perdamaian itu sebagai sosok separatis berbahaya.
Pada lawatannya di Ulaanbaatar, ibukota Mongolia, ketika ditanya pendapatnya tentang pemilihan presiden AS, Dalai Lama mengatakan bahwa ia selalu melihat AS sebagai "negara terdepan dalam dunia bebas".
"Saya kira ada beberapa masalah untuk pergi ke AS, tetapi saya akan pergi mengunjungi Trump," katanya kepada wartawan tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Presiden Barack Obama bertemu dengan Dalai Lama di Gedung Putih pada Juni, meskipun ada peringatan dari China bahwa kegiatan tersebut dapat merusak hubungan diplomatik. Pertemuan tersebut menjadi perjumpaan keempat Obama dan Dalai Lama di Gedung Putih dalam delapan tahun terakhir.