"Adakalanya saya merasa, selama masa kampanye para calon lebih memiliki kebebasan berbicara, ketika terpilih, karena mengemban tanggung jawab, mereka harus menyampaikan visi singkat dan karya mereka sesuai kenyataan."
China memandang Dalai Lama sebagai pembangkang, kendati dia mengatakan tidak mencari otonomi untuk kampung halamannya, Tibet di Himalaya, yang dibebaskan secara damai oleh Partai Komunis China pada 1950.
China dibuat marah oleh keputusan Mongolia yang mengizinkan kunjungannya, meskipun Kementerian Luar Negeri Mongolia dalam pernyataannya melalui kantor berita Montsame mengatakan bahwa pemerintah tidak mempunyai kaitan dengan perjalanan Dalai Lama yang diatur oleh umat Budha Mongolia.
Setelah kunjungan Dalai Lama ke Mongolia pada 2006, China menunda sesaat penerbangan-penerbangan yang menghubungkan Beijing dan Ulaanbaatar.
Beijing kerap mengemukakan kemarahannya kepada negara-negara yang menerima kedatangan Dalai Lama yang mengunjungi India pada 1959, menyusul maraknya kegiatan anti-China yang gagal.
(Rifa Nadia Nurfuadah)