BOJONEGORO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperpanjang status siaga bencana banjir Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang seharusnya berakhir Maret menjadi sampai April 2017.
"Perpanjangan status siaga bencana sampai April, karena diperkirakan curah hujan ekstrem masih terjadi sampai April," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono, di Bojonegoro, Jumat (31/3/2017).
Oleh karena itu, pihaknya hari ini akan mengeluarkan surat edaran perpanjangan status siaga bencana berdasarkan keputusan Bupati Bojonegoro Suyoto, kepada berbagai pihak terkait penanggulangan bencana. "Hari ini kami akan menginformasikan perpanjangan siaga bencana kepada berbagai pihak," katanya menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, perpanjangan siaga bencana dilakukan karena curah hujan ekstrem tidak hanya bisa menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo, tetapi juga banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Misalnya, beberapa hari lalu sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, dilanda banjir meskipun tidak besar, disebabkan curah hujan tinggi.
Selain itu curah hujan yang terjadi selama April merupakan transisi dari musim hujan masuk kemarau, sehingga sangat berpotensi terjadi angin kencang. "Penetapan status siaga bencana juga memudahkan BPBD untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana juga menerima bantuan dari pihak luar," ucapnya.