Praka Fatullah bertugas menjaga perbatasan selama 9 bulan lamanya. Banyak kisah dan pengalaman yang dirasakan Fatullah selain tugas pokoknya menjaga perbatasan RI-Malaysia. Tidak hanya sekedar membaca Iqra atau Al-quran, selama mengajar Fatullah juga mengajarkan Shalat 5 waktu dan amalan ilmu agama.
“Orangtua anak-anak ini kebanyakan adalah petani sawit yang sehari-harinya sibuk berada di kebun sehingga kurang memiliki waktu untuk mengajari anak-anaknya mengaji,” ujar Fatullah.
Fatullah tak pernah meminta untuk dibayar atas apa yang ia lakukan di sela-sela ia bertugas mengabdi kepada negara dengan menjaga perbatasan.
Kegiatan mengaji dilakukan di dalam barak TNI, karena tidak ada Mushola, Barak yang sudah didesain untuk ruang sholat yang setiap hari digunakan anak-anak diperbatasan untuk menimba ilmu selama bulan Ramadan.
Danyon 131/BRS letkol Inf Denni mengatakan ada dua anggota Pamtas yang menjadi guru ngaji, baik di Post Kout di Pemodis dan Di Post Kotis Entikong.