“Untuk dipedalaman perbatasan banyak yang menjadi guru disekolah yang kekurangan tenaga pendidik, sedangkan guru ngaji hanya di Kout dan Kotis. Kegiatan mengaji sudah dilaksanakan sejak bertugas di perbatasan,” jelas Denni.
Dia mengakui, anak-anak disekitar Post kout dan Kotis memang banyak yang muslim, hanya saja kurang guru mengaji.
Sekarang anggota Pamtas tidak hanya bertugas menjaga perbatasan dari gangguan pihak asing, tetapi harus mampu membina masyarakat dan mendidik SDM generasi mudi melalui agama.
(Mufrod)