KAIRO - Mesir menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai konsekuensi negatif yang mungkin muncul setelah referendum kemerdekaan Kurdi Irak.
Mesir mendesak semua pihak terkait di Irak agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan sepihak yang bisa menambah rumit situasi, merusak kestabilan Irak, dan memelihara ketegangan di wilayah tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Mesir, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Rabu (27/9/2017).
Mesir menyoroti pentingnya semua pihak yang terlibat dalam dialog konstruktif untuk mencapai penyelesaian yang menyeluruh dan memuaskan semua pihak selama menunggu penyelesaian masalah antara Baghdad dan Erbil, Ibu Kota Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan (KRG) di Irak Utara.
(Baca juga: Liga Arab: Masih Mungkin Membendung Dampak Referendum Kurdi, Asalkan...)
Pernyataan itu juga menyampaikan dukungan Mesir bagi keutuhan wilayah dan pemeliharaan persatuan Irak.
Suku Kurdi Irak pada Senin (25/9) mengadakan referendum mengenai pemisahan diri Wilayah Kurdistan dari Irak, kendati ada tekanan dan penentangan kuat dari Pemerintah Sentral Irak dan beberapa negara tetangga utama Irak termasuk Turki dan Iran.
(Baca juga: Waduh! Meski Ditentang, Jumlah Pemilih untuk Referendum Kemerdekaan Kurdi Capai 72%)
Hasil awal pemungutan suara memperlihatkan sedikitnya 93 persen orang Kurdi Irak memberi suara "Ya" dalam referendum kemerdekaan Wilayah Kurdistan dari Irak.
Turki, Iran serta Suriah khawatir kemerdekaan Kurdistan Irak akan mengancam keutuhan wilayah mereka sendiri dengan mengilhami banyak orang Kurdi di dalam negeri mereka untuk mengikuti tindakan itu.
(Qur'anul Hidayat)