Di Balik Pernikahan Sejenis, Pelaku Dinilai Alami Krisis Kepribadian

Fadel Prayoga, Jurnalis
Jum'at 29 September 2017 06:09 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA – Pengamat sosial Rissalwan Habdy Lubis menilai mencuatnya kembali kasus pernikahan sesama jenis di Indonesia disebabkan oleh masyarakat Indonesia sudah mengalami sebuah ‘penyakit’ yang dinamakan krisis kepribadian. Pasalnya, hal tersebut diketahui merupakan gejala penyakit masyarakat yang kian akut menggerogoti pribadi masing-masing individu yang ada di Indonesia.

“Pada tingkat individu pelaku nikah sejenis tersebut sudah terjadi krisis kepribadian yang sangat akut. Krisis ini tentunya berkaitan juga degan proses internalisasi nilai-nilai yang menyimpang namun dibiarkan. Mengapa saya bilang dibiarkan, karena gejala atau indikasi perilaku menyimpang tersebut pasti sudah ada yang tahu sebelumnya,” ujarnya kepada Okezone, Jumat (29/9/2017).

Ia menerangkan, awalnya terjadi proses toleransi kepada manusia yang memiliki kepribadian di luar pemikiran orang normal tersebut. Sebab itu, seiring berjalannya waktu mereka kian berani memperluas pemahamannya ke khalayak ramai. Dengan begitu individu-individu itu semakin berani melakukan aktivitasnya di Tanah Air.

“Ditoleransi sehingga ia pada akhirnya berani melakukan tindakan ekstrem tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada juga kesalahan pada masyarakat Indonesia, yakni bila menemukan orang seperti itu malah dicemooh hingga mereka merasa terkucilkan jika berada di tempat sekumpulan orang-orang yang memiliki kepribadian normal. Padahal, seharusnya mereka mendapatkan bimbingan, agar kembali ke jalan yang benar sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang pernikahan.

“Pelaku sepert ini cenderung malah diberi label negatif dan dicemooh tanpa ada upaya meluruskan perilaku menyimpang itu,” tandasnya.

Sekadar informasi, pernikahan sesama jenis kembali terjadi di Tanah Air. Warga di Dusun Erelebu, Kelurahan Ekatiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan sebuah pernikahan yang belakangan diketahui pasangan mampelainya sama-sama berkelamin perempuan.

Pernikahan antara Rahmat Yani alias Rahmayani (28) dengan kekasihnya Safira Nurul Husna (20) terjadi pada Minggu 17 September 2017. Rahmat rela menjual sepeda motornya dan memberikan mahar sebidang tanah untuk menikahi Safira. Awalnya tak ada yang tahu kalau pasangan itu berkelamin sama, sehingga kedua mempelai mengadakan pesta pernikahan meriah dengan mengundang para kerabat.

Sepekan usai pernikahan berlangsung, baru terungkap kalau Rahmat Yani ternyata juga perempuan. "Mampelai laki-laki diketahui perempuan setelah diinterogasi sama Polsek Bontotiro," ujar Camat Bontotiro, Andi Ansar saat dikonfirmasi Okezone, Kamis 28 September 2017.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya