Tuntut Kenaikan Upah, 90 Ribu Guru SD di Belanda Mogok Kerja

Djanti Virantika, Jurnalis
Jum'at 06 Oktober 2017 12:30 WIB
Aksi mogok kerja guru SD di Belanda. (Foto: Reuters)
Share :

AMSTERDAM – Pemandangan berbeda terlihat di sekolah-sekolah dasar (SD) di Belanda pada Kamis 5 Oktober 2017 waktu setempat. Sejumlah murid SD terpaksa diliburkan karena para guru mogok bekerja.

Guru sekolah dasar di Belanda menggelar aksi mogok kerja massal guna menuntut upah yang lebih tinggi. Aksi ini diikuti oleh sekira 90 ribu guru.

“Gaji kami hampir tidak naik dalam 10 tahun terakhir, sementara pekerjaan yang dilakukan semakin sulit,” kata salah satu guru yang mengikuti aksi tersebut, Bart Audenaerd, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (6/10/2017).

Aksi ini membuat lebih dari 1 juta siswa terpaksa diliburkan karena aktivitas belajar mengajar tak dapat dilakukan. Mogok massal sebenarnya jarang sekali terjadi di Belanda. Aksi ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan sejak 1980-an.

Dalam aksi tersebut, para guru menuntut pemerintah memberikan dana sebesar 1,4 miliar euro atau sekira Rp22 triliun. Mereka meminta upah yang didapat bisa seimbang dengan gaji guru sekolah menengah.

Menyikapi aksi tersebut, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan, akan segera menyelesaikan perundingan dengan koalisi pemerintahan terkait kenaikan upah tersebut. Pemerintah menjanjikan penambahan dana anggaran sebesar 800 juta euro atau sekira Rp12,6 triliun.

Saat ini, upah guru SD di Belanda 20% lebih rendah dari guru sekolah menengah. Gaji maksimum mereka kurang dari 1.000 euro atau sekira Rp15,6 juta per bulan.

Para ahli menilai, pemogokan tersebut mencerminkan frustrasi para pekerja di Eropa yang memiliki ekonomi terkuat. Mereka merasa tertinggal karena percepatan pertumbuhan belum diimbangi dengan kenaikan upah.

Pada Agustus, seorang analis dari CPB mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Belanda mengalami pertumbuhan sebesar 3,3% dalam 1 dekade terakhir. Namun, kenaikan gaji para pekerja hanya sebesar 1,6%.

Menteri Keuangan Jeroen Dijsselbloem, Gubernur Bank Sentral Klaas Knot, dan Kepala IMF Christine Lagarde sendiri telah mendesak seluruh perusahaan di Belanda untuk menaikkan gaji karyawannya. Namun, desakan tersebut hanya diikuti sedikit perusahaan.

"Sebanyak 60.000 orang datang dari jauh dan menunjukkan bahwa tuntutan itu pantas. Guru selalu mendapat gaji yang kecil, padahal mereka sangat pantas mendapat lebih banyak," ujar Menteri Urusan Sosial, Lodewijk Asscher.

Salah satu guru, Jan van der Ven, mengaku tak akan menyerah untuk melakukan aksi hingga gaji mereka naik.

"Kami masih memiliki jalan yang panjang. Kami akan mendapatkan 1,4 miliar euro yang kami inginkan dan kami tidak akan berhenti sampai kami mendapatkannya," tuturnya.

Serikat pekerja pun berjanji akan kembali menggelar aksi jika tuntutan mereka tak dipenuhi. Aksi selanjutnya akan digelar pada November.

"Upah yang lebih tinggi pasti bagus, tentu saja, tapi lebih banyak bantuan di kelas mungkin lebih penting lagi. Pemogokan ini layak dilakukan dan kami akan terus melakukannya jika perlu," tukas Kiki Kamp, seorang guru SD dari Kota Rijen. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya