MADRID – Pemerintah Wilayah Otonomi Catalunya menuduh Spanyol melakukan serangan terburuk dalam sejarah bahkan lebih parah dari yang dilakukan oleh diktator Jenderal Fransisco Franco. Pernyataan itu dilontarkan setelah Madrid berupaya membubarkan pemerintahan Catalunya.
BACA JUGA: Spanyol Akan Pecat Presiden Catalunya Sekaligus Ambil Alih Pemerintahan
Pemerintah Pusat Spanyol juga dituduh hendak melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Alfonso Dastis menolak bahwa Madrid dituduh melakukan kudeta dengan cara mengambil alih pemerintahan di wilayah otonomi khusus Catalunya.
“Jika ada yang ingin melakukan percobaan kudeta, itu adalah pemerintah regional Catalunya. Jika memang ada kudeta, maka itu dilakukan oleh Puigdemont dan pemerintahannya,” tukas Dastis, melansir dari BBC, Senin (23/10/2017).
Istilah kudeta tersebut dilontarkan oleh Ketua Parlemen Catalunya, Carme Forcadell. Ia keberatan dengan keputusan Spanyol untuk membubarkan pemerintah daerah, memecat Presiden Catalunya Carles Puigdemont, dan mengambil alih pemerintahan.