Tur ke Asia, Presiden Trump Akan Tinggal Lebih Lama di Filipina

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Sabtu 04 November 2017 02:07 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berada di halaman Gedung Putih. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berencana akan menghabiskan waktu lebih lama di Filipina dibandingkan dengan negara lain dalam kunjungannya di Asia. Sebagaimana diketahui orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu telah memulai tur ke Asia dan mengunjungi beberapa negara.

Selain Filipina, beberapa negara lain yang akan dikunjungi Presiden Trump adalah Jepang, Korea Selatan (Korsel), China dan Vietnam. Jepang rencananya akan menjadi negara yag dikunjungi pria berusia 71 tahun itu dan akan berada di sana selama 2 hari yaitu pada 5 hingga 7 November 2017.

Baca Juga: Hendak Bertemu Presiden Donald Trump, Duterte akan Minta AS Berhenti Ancam Korut

Presiden Trump akan melakukan perjalanan ke Asia ini selama 12 hari. Namun berdasarkan keterangan resmi Gedung Putih, Trump rencananya akan menghabiskan waktu lebih lama di Filipina. Sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (4/11/2017), Presiden Trump akan menghabiskan 1 hari tambahan di negara yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte itu.

Hal ini dilakukan karena Presiden Trump berencana akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur yang akan digelar di Filipina.

"Kami benar-benar akan menambah satu hari ekstra di Filipina dan kami memiliki konferensi besar, konferensi kedua. Jadi saya pikir kami akan sukses besar," ujar Trump sebelum berangkat memulai perjalanannya.

Baca Juga: Jelang Tur Asia Trump, AS Kirim Pesawat Siluman ke Wilayah Pasifik

Sebelumnya, Presiden Filipina menyambut antusias kunjungan Trump kali ini. Isu Korut diprediksi masih akan menjadi topik utama pembahasan. Dalam pertemuan antara Trupm dan Duterte yang diagendakan di Manila tersebut, Presiden Duterte rencananya akan meminta AS untuk berhenti mengancam Korut.

Duterte akan meminta Negeri Paman Sam berhenti melontarkan ancaman dan lebih fokus untuk meyakinkan Kim Jong-un bahwa tidak ada rencana untuk menggulingkannya. Duterte berharap, baik AS dengan negara sekutunya yaitu Jepang, China dan Korsel bisa duduk bersama dengan sang pemimpin tertinggi Korut guna mencegah pengembangan program misil dan rudal mereka.

Baca Juga: Sambangi Jepang, Ini Cara Trump Tunjukkan Simpati kepada Keluarga Korban Penculikan Korut

Tur ke Asia kali ini bertujuan untuk menguatkan komitmen AS untuk bekerja bersama dengan kedua sekutunya di kawasan Pasifik. Dan merupakan kunjungan balasan Trump yang memenuhi undangan Presiden China, Xi Jinping. Pemimpin Negeri Tirai Bambu itu mengundang Trump untuk datang ke negaranya saat berkunjung ke AS pada April lalu.

Kunjungan Trump ke Asia ini juga merupakan lawatan Presiden AS terpanjang dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya