Meski tak menjamin kualitas kepemimpinan, setidaknya masyarakat dapat melihat rekam jejak ideologis seorang calon pemimpin berdasar ideologi yang diusung oleh parpol yang mengusungnya.
"Biasanya kalau dari luar internal, biasanya kan mereka tidak ada keterikatan, tidak ada political engagement. Kalau kader sendiri kan minimal mereka punya pertanggungjawaban terhadap partai," kata Pangi.
"Track record juga nggak bisa. Mereka kalau mau ngapa-ngapain kan mereka sesuka hati. Kalau kader partai kan mereka masih diawasi, bisa diingatkan partai," tambahnya.
Karenanya, Pangi mengingatkan, secara teori politik, sebuah parpol sejatinya mengedepankan kader dalam pengusungan calon kepala daerah. Sebab, pragmatisme politik dapat menimbulkan dampak buruk bagi kelangsungan demokrasi.
"Ini (pragmatisme politik) akan berdampak pada demokrasi ya yang jelas," kata Pangi.
(ydp)
(Amril Amarullah (Okezone))