KOREA Utara (Korut) lagi-lagi menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump sedang mengajak terjadinya perang nuklir. Tuduhan tersebut dilancarkan menjelang latihan militer gabungan bertajuk ‘Vigilant Ace’ antara militer AS dengan Korea Selatan (Korsel).
Militer AS dan Korsel akan menggelar ‘Vigilant Ace’ selama 4-8 Desember. Sekira 12 ribu personel militer AS dan 230 unit pesawat siap untuk ambil bagian dalam latihan tersebut. Seperti biasa, latihan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ancaman rudal balistik Korut.
BACA JUGA: Lagi, Korut Sebut Trump Menginginkan Terjadinya Perang Nuklir
Melansir dari Yonhap, Senin (4/12/2017), enam unit jet tempur F-22 Raptor dari AS sudah tiba di Korea Selatan sejak Sabtu 2 Desember. Pesawat tersebut mampu menembak target secara akurat tanpa terdeteksi oleh rudal musuh. F-22 akan ikut latihan tersebut untuk pertama kalinya di wilayah udara Korsel.
Selain itu, AS juga akan menerjunkan pesawat siluman F-35A, jet tempur F-16C, dan beberapa pesawat lainnya, termasuk jet bomber B-1B. Sementara Korsel menurunkan jet tempur F-15K, KF-16, dan F-5. Salah satu menu latihan adalah simulasi menembak ke target rudal dan peluncurnya, serta nuklir Korut.
Sebagaimana diberitakan, Korea Utara kembali melancarkan rudal balistik antarbenua Hwasong-15 pada Rabu 29 November dini hari waktu setempat. Rudal tersebut diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah daratan AS jika ditembakkan pada sudut tertentu.