WASHINGTON – Meredanya tensi di Semenanjung Korea tidak menghalangi pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) untuk menggelar latihan militer gabungan (latgab). Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan, latgab akan kembali digelar pada 1 April mendatang.
Seoul dan Washington sebelumnya sepakat untuk menunda latgab militer demi suksesnya penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di mana Korea Utara turut ambil bagian. Militer AS menyatakan, skala dan intensitas latgab akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Latihan bersama kami berorientasi pada pertahanan dan tidak ada alasan bagi Korea Utara untuk melihatnya sebagai bentuk provokasi,” ujar juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Christopher Logan, melansir dari Reuters, Selasa (20/3/2018).
Ia menambahkan, militer Korea Utara sudah diberi tahu mengenai jadwal latihan gabungan tersebut oleh Pasukan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC). Logan menerangkan, latgab antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat akan ditutup pada akhir Mei.
Latihan gabungan tersebut akan melibatkan simulasi komputer serta lapangan. Sedikitnya 23.700 tentara AS dan 300 ribu tentara Korea Selatan akan berpartisipasi dalam latihan. Logan mengatakan, latgab itu sudah direncanakan sejak lama dan bukan sebagai respons atas aksi Korea Utara di Semenanjung Korea.