Pasca Ratusan Ton Ikan Mati, Udara Sekitaran Danau Maninjau Kini Tercemar

, Jurnalis
Selasa 05 Desember 2017 19:58 WIB
Ilustrasi
Share :

MANINJAU - Udara di sekitar Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mulai berbau tidak sedap pascakematian 100 ton ikan milik pembudidaya keramba jaring apung di danau vulkanik itu sejak Senin 27 November lalu.

Seorang warga Maninjau, Jondra Putra (36), mengatakan bau menyengat ini mulai terasa dari Muko-muko Nagari Kotomalintang sampai ke Bayur. "Kondisi ini terjadi semenjak Minggu 3 Desember sampai hari ini," katanya.

Dia menambahkan, bau kurang sedap itu muncul akibat pembudidaya di Danau Maninjau membuang bangkai ikan ke danau sehingga bangkai ikan mengapung ke permukaan danau dan mengeluarkan bau tidak sedap sampai daging ikan tersebut sudah terurai atau habis.

Pihaknya berharap pembudidaya ikan mengumpulkan bangkai ikan dan menguburkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman warga. "Dengan cara itu, kondisi udara tidak akan tercemar dan wisatawan akan betah berada di danau tersebut," katanya.

Pembudidaya ikan keramba jaring apung, Tami (63) mengatakan, dirinya sengaja membuang ikan yang sudah mati ke danau karena lokasi untuk mengubur ikan dan tenaga membuang ikan tersebut tidak ada.

"Ini kendala kami sehingga ikan di buang ke dalam danau dan beberapa hari ke depan daging ikan sudah habis terurai," katanya.

Sementara Wali Nagari Kotomalintang, Nazirudin mengimbau pembudidaya untuk mengubur ikan tersebut. Selain itu pembudidaya diimbau untuk membudidaya ikan predaktor jenis lele.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya