Dalam menghadapi ketidaksepakatan di antara negara-negara anggota, UNESCO memungkinkan dialog, kerjasama, dan kemitraan berkelanjutan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada 12 Oktober, AS secara resmi menyampaikan kepada UNESCO bahwa mereka akan menarik diri dari organisasi tersebut pada 31 Desember 2018. AS memutuskan untuk mengundurkan diri karena menganggap UNESCO telah menunjukkan sikap anti-Israel. Pada hari yang sama, Israel menyambut baik keputusan ini dan mengumumkan bahwa pihaknya mempertimbangkan langkah serupa.
Meski demikian, AS akan tetap berada dalam organisasi itu sebagai negara pengamat non-anggota yang dapat memberikan pandangan, perspektif, dan keahliannya.
“Keputusan ini tidak mudah dan mencerminkan kekhawatiran AS akan meningkatnya tunggakan di UNESCO, kebutuhan akan reformasi mendasar dalam organisasi tersebut, dan berlanjutnya sikap bias anti-Israel di UNESCO," ujar pernyataan yang diumumkan oleh pihak Kementerian Luar Negeri AS.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)