Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unnes itu mengatakan, aksi mahasiswa tersebut sudah berlangsung selama empat hari. Mereka menolak penerapan uang pangkal bagi mahasiswa karena dinilai bertentangan dengan uang kuliah tunggal (UKT) yang telah diberlakukan.
"Dulu kan ada kesepakatan antara mahasiswa, kampus, dan Menristekdikti tentang UKT itu. Lha kok sekarang ada uang pangkal lagi. Berarti itu mencederai kesepakatan kita bersama. Kita ingin dialog dengan pihak rektorat, tapi saluran komunikasi masih buntu," jelasnya.
(Rachmat Fahzry)