BPBD Perkenalkan Jargon 20-20-20 ke Ratusan Anak Pangandaran

Hantoro, Jurnalis
Sabtu 28 Juli 2018 21:45 WIB
BPBD Pangandaran mengenalkan jargon 20-20-20 ke ratusan anak tingkat SD. (Foto: BNPB)
Share :

PANGANDARAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran pada hari ini mengenalkan jargon 20–20–20 kepada 207 anak tingkat sekolah dasar di Desa Purbahayu, Pangandaran, Jawa Barat. Jargon ini untuk mengingatkan anak-anak dalam mengantisipasi ancaman bahaya tsunami.

Jargon 20–20–20 bermakna apabila terjadi gempa yang berlangsung selama 20 detik, gempa tersebut akan memicu tsunami, dan untuk mengatasi terjangan tsunami, masyarakat memiliki waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi pada ketinggian 20 meter.

Angka tersebut berdasarkan kalkulasi saintifik yang memperhitungkan durasi gempa yang terjadi, kecepatan tsunami, dan wilayah evakuasi aman.

Jargon ini digagas oleh Profesor Ron Harris saat melakukan kajian paleotsunami di Pangandaran pada 2016. Ron Harris merupakan seorang ahli geologi dari Brigham Young University, Amerika Serikat, yang melakukan kajian bersama peneliti dari UPN Veteran dan Universitas Utah Valley.

Guna mengenalkan jargon tersebut, BPBD Kabupaten Pangandaran mengajak anak-anak menyanyikan lagu sekaligus memeragakan gerakan. "Apabila ada gempa, lindungi kepala," demikian potongan lagu sambil anak-anak menirukan Tim Sosialisasi BPBD, Sabtu (28/7/2018). Anak-anak mengikuti dengan semangat setiap lagu dan gerakan untuk bekal siaga menghadapi ancaman bencana.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya