"Kemarin kami mencoba kerjasama kita panen perdana. Satu hektar 3 petak. Hasilnya 14 ton dengan kepadatan 200, jadi 14 ton kali 100 ribu (harga udang waktu itu) waktu itu kita panen 1,4 miliar satu petak. Satu hektar 3,2 miliar jadi cukup menjanjikan dan cukup bagus," ungkapnya.
Selain itu kata Agus pihaknya juga menekankan kepada para investor yang hendak berinvestasi harus memerhatikan lingkungan. Pihaknya tidak akan memberi izin kepada para investor yang tak menggunakan sistim ramah lingkungan.
"Kami juga penambakan itu sistimnya ramah lingkungan. Jadi kami polanya ramah lingkungan. Disana 60 persen itu tambak 40 persen harus ada instalasi pengolah ari limbah biasanya tidak ramah lingkungan. Kami ingin menjaga terus agar udang paname menjadi potensial dan terkenal di Kabupaten Pasangkayu," tukasnya
(Khafid Mardiyansyah)