BEIJING – China mengharapkan sekutu terakhir Taiwan di Benua Afrika akan segera beralih menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing dalam waktu dekat. Komentar itu disampaikan seorang diplomat China sehari setelah El Salvador memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan.
El Salvador adalah negara kelima yang memutuskan hubungannya dengan Taiwan dan beralih kepada Beijing dalam dua tahun terakhir. Taiwan, yang diklaim China sebagai salah satu provinsinya tanpa hak atas hubungan antar negara, kini hanya memiliki hubungan resmi dengan 17 negara, banyak di antaranya merupakan negara kecil di Amerika Tengah dan Pasifik seperti Nauru, Belize.
BACA JUGA: Pilih China, El Salvador Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Taiwan
Sejak Presiden Tsai Ing-wen menjabat dua tahun lalu, China meningkatkan tekanannya dengan mendorong negara-negara sekutu Taipei untuk memutuskan hubungannya dengan Taiwan. Sejak saat itu, lima negara yaitu Burkina Faso, Republik Dominika, Panama, Sao Tome and Principe dan El Salvador telah meninggalkan Taiwan.
Taiwan menyatakan tidak akan menyerah terhadap tekanan tersebut berjanji untuk melawan perilaku China yang "semakin tak terkendali" setelah Taipei kehilangan hubungan dengan El salvador pada Selasa. Namun, banyak pihak oposisi di Taiwan mengkritik kebijakan Tsai yang dianggap terlalu konfrontatif terhadap China dan mendesaknya untuk memperlunak sikapnya.
Menjelang KTT bulan depan antara China dan para pemimpin Afrika di Beijing, China telah meningkatkan tekanan pada sekutu terakhir Taiwan yang tersisa di Afrika, eSwatini untuk berpindah pihak. Negara yang dahulu dikenal dengan nama Swaziland itu saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan China karena masih berhubungan dengan Taiwan.
"Kami menantikan dan berharap bahwa semua negara Afrika, tanpa ada yang tertinggal, dapat mengambil bagian dalam kerjasama China-Afrika yang positif, dan menjadi anggota dari pertemuan keluarga terbesar," kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Chen XIaodong sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (22/8/2018).