BEKASI – Meninggalnya sejarawan Peter Kasenda sangat mengejutkan banyak pihak, terutama yang mengenalnya secara dekat. Dosen yang aktif menulis buku tentang Soekarno itu wafat di usia 61 tahun.
Di mata rekan dan kerabat, Peter merupakan sosok pemikir yang konsisten dan idealis. Hal itu sebagaimana yang bisa dilihat dalam karya tulisnya.
"Bang Peter itu sejarawan yang konsisten dan sangat idealis," kata alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) King Vidor yang mengenal sosok Peter semasa hidup, saat dihubungi Okezone, Selasa (11/9/2018).
King mengaku sangat kehilangan sosok penulis andal yang perspektif dalam setiap penulisannya tersebut.
"Keluarga besar alumni GMNI turut berdukacita sedalam-dalamnya. Kita sangat kehilangan sosok sederhana yang konsisten menunjukkan keberpihakannya kepada kaum kecil," papar King.
Saat ini jenazah Peter Kasenda dikabarkan sudah berada di rumah duka untuk disemayamkan oleh pihak keluarga dan kerabat.
"Menurut informasi rekan-rekan di Grup Alumni GMNI, jenazah Peter kini sudah berada di rumah duka Rumah Sakit Elisabeth, Rawalumbu, Bekasi," ujarnya.
Pihak keluarga sendiri rencananya memakamkan Peter Kasenda pada Rabu 12 September 2018.
(Hantoro)