Ribuan Warga Taiwan Gelar Demonstrasi Tuntut Referendum Kemerdekaan dari China

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 20 Oktober 2018 18:10 WIB
Foto: Reuters.
Share :

TAIPEI – Ribuan pengunjuk rasa pro-kemerdekaan melakukan demonstrasi di Taipei untuk memprotes tindakan China yang mengganggu dan menuntut digelarnya referendum untuk menentukan apakah pulau otonomi itu harus mendeklarasikan kemerdekaannya dari Beijing atau tidak.

Diwartakan Reuters, Sabtu, (20/10/2018), salah satu unjuk rasa terbesar yang pernah digelar di Taiwan itu diorganisir oleh kelompok bernama Formosa Alliance yang dibentuk enam bulan lalu. Para pengunjuk rasa berkumpul di dekat markas Partai Demokrasi Progresif (DPP) yang dipimpin Presiden Tsai Ing-wen.

BACA JUGA: China Gelar Latihan Militer Dekat Selat Taiwan

Juru bicara Aliansi Formosa, Kenny Chung mengatakan bahwa melihat dari banyaknya orang yang hadir unjuk rasa itu “sangat sukses”.

Hubungan Taiwan dengan China memburuk sejak Tsai menjabat sebagai presiden pada 2016. Beijing mencurigai Tsai berusaha mendorong kemerdekaan resmi dan pemisahan Taiwan dari China yang bagi Beijing merupakan batas yang tidak boleh dilewati.

China memandang Taiwan sebagai provinsinya yang “membandel” dan tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk membawa Taiwan yang demokratis di bawah kendalinya. Tahun ini, China meningkatkan tekanan militer dan diplomatiknya dengan melakukan latihan militer udara dan laut di sekitar pulau dan membujuk tiga dari sedikit negara yang masih mendukung Taiwan untuk melepaskan dukungan mereka.

BACA JUGA: China Berharap Rebut Sekutu Terakhir Taiwan di Benua Afrika dalam Waktu Dekat

Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan melawan Beijing dan meminta dilakukannya referendum kemerdekaan guna mencegah Taiwan ditelan oleh China.

Pekan lalu Tsai mengatakan akan mempertahankan status quo antara Taiwan dan Beijing, tetapi juga berjanji akan meningkatkan keamanan nasional negara itu. Dia juga menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan tunduk pada tekanan dari Beijing.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya