Cerita Nelayan Aceh Nyasar ke Perairan Myanmar karena Mesin Kapal Rusak

Antara, Jurnalis
Selasa 13 November 2018 15:41 WIB
ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

BANDA ACEH - Anggota DPR Aceh, Iskandar Usman Alfarlaky mengungkap fakta baru soal nelayan Aceh Timur yang ditangkap aparat kepolisian Myanmar beberapa waktu lalu. Menurutnya, para nelayan itu diciduk bukan karena mencuri ikan di negara itu.

"Mereka hanyut karena kapal yang mereka tumpangi kerusakan mesin. Jadi, mereka masuk ke perairan Myanmar bukan untuk mencuri ikan," ungkap Iskandar di Banda Aceh, Selasa (13/11/2018).

Sebelumnya, 16 nelayan yang melaut dengan KM Bintang Jasa dari Kuala Idi, Aceh Timur, ditangkap dan ditahan di kantor polisi Kawthaung, Provinsi Tanintharyi, Myanmar, Selasa 6 November 2018 lalu.

Ke-16 nelayan Aceh Timur yang ditangkap tersebut yakni Jamaluddin, Nurdin, Samidan, Efendi, Rahmat, Saifuddin, Nazaruddin, Syukri, Darman, Safrizal, Umar, M Aris, Jamaluddin, Sulaiman, M Akbar, dan Paiturrahman.

Politisi Partai Aceh daerah pemilihan Aceh Timur itu menyebutkan, belasan nelayan tersebut ditangkap Angkatan Laut Myanmar. Mereka ditangkap di perairan Myanmar, berbatasan dengan Thailand.

"Dari informasi yang kami terima, nasib ke-16 nelayan tersebut belum bisa ditemui. Untuk berjumpa dengan mereka harus ada izin dari Menteri Dalam Negeri Myanmar," kata dia.

Menyangkut foto beredar memperlihatkan sekelompok orang diikat dan digiring yang menyebutkan mereka adalah nelayan Aceh, Iskandar Usman mendesak Pemerintah Aceh mengecek kebenaran foto tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya