Hoaks Gelombang Naik Ganggu Petugas Mencari Korban Tsunami Selat Sunda

Rasyid Ridho , Jurnalis
Rabu 26 Desember 2018 15:48 WIB
Korban Tsunami Selat Sunda mencari sisa barang yang bisa digunakan di atas puing-puing. Foto: Okezone/Koran Sindo/Eko Purwanto
Share :

PANDEGLANG - Petugas gabungan yang sedang mencari korban Tsunami Selat Sunda di Villa Mutiara Carita Pandeglang, Banten berlarian ketika mendengar kabar gelombang air laut kembali naik. Jurnalis MNC Media Rasyid Ridho yang sedang meliput kegiatan pun juga ikut merasakan kepanikan.

Rasyid melaporkan kepada Okezone, Rabu (26/12/2018) seusai mewancarai narasumber, kawan-kawan media mendengar teriakan untuk menjauh dari bibir pantai sebab gelombang air akan kembali naik. "Air naik, air naik. Ada buih, lari, lari."

Mendengar kabar gelombang air naik, seluruh petugas melarikan diri keluar dari kawasan Villa Mutiara Carita menuju ke lokasi yang lebih tinggi menggunakan mobil truk milik TNI.

Warga sekitar yang mendegar teriakan juga keluar rumah dan melarikan diri menggunakan kendaraan roda dua. Ada juga yang berlari ke arah perbukitan di kantor Kecamatan Carita.

Ibu-ibu pun menggendong anaknya menjauh dari pantai, termasuk para pedagang yang berada di depan kantor Puskesmas Carita. Mereka menutup warungnya untuk menyelamatkan diri.

Namun, informasi mengenai air laut yang pasang tidak terbukti. Kejadian serupa sudah tiga kali terjadi sejak tsunami menerjang wilayah tersebut.

Sebelumnya, Bupati Pandeglang Irna Narulita bersama warga Kecamatan Sumur dibuat panik mendengar kabar akan ada gelombang tinggi.

Baca: Cerita Tim Ekspedisi Undip Selamat dari Tsunami Selat Sunda

Baca: Bagaimana Cara Antisipasi Tsunami Agar Tak Banyak Telan Korban Jiwa?

“Tadi ada imbauan dari DKM masjid air naik, air naik. Kami ingin menyelamatkan orang lain tapi kami menyelamatkan diri dulu, Jangan nanti semua jadi korban," kata Irna.

Menurutnya, dengan seringnya beredar informasi tidak benar mengakibatkan pekerjaan Tim SAR dan para relawan yang mengirim bantuan dan mengevakuasi korban menjadi terganggu.

"Hoaks lagi hoaks lagi. Mau kerja engga jadi-jadi. Kami harus maju," ujarnya.

Dia mengimbau kepada masytarakat untuk tenang dan beraktifitas jauh dari pantai demi keselamatan bersama.

Saat ini, angin dan ombak laut Selat Sunda di lokasi berhembus kencang. Tim pencarian dari TNI, Basarnas, dan relawan pun memutuskan untuk mengehentikan sementara pencarian korban hingga cuaca kembali normal.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya