"Mari kampanyekan tolak politik amplop. Pilihlah dengan menggunakan hati nurani. Pilihlah caleg sing pinter (yang cerdas), mau melayani, dan siap bekerja nyata untuk rakyat,” tuturnya.
Selain itu sebagai orang yang dibesarkan di Jawa, Henry juga menyesuaikan budaya Jawa yang berkembang di Solo dan sekitarnya. Dengan menjalin silaturahmi, 'kula nuwun' (ijin) dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di kawasan Solo, Klaten, Sukoharjo dan Boyolali.
(Baca juga: Caleg Perindo Adakan Istigosah Doakan Kemenangan Partai dan Keamanan Indonesia)
Salah satu diantaranya bersilaturahmi, salah satunya dengan kerabat Kraton Solo GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng), dan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Dr Eddy Wirabhumi dari Kraton Kasunanan Surakarta.
"Saya kulonuwun (permisi) kepada para tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang ada di Solo Raya ini. Saya juga wong Solo, paham dengan tradisi adat dan tatakrama untuk menghormati tokoh adat juga tokoh agama," pungkasnya.
(Awaludin)