Di sisi lain, Ridwan mengatakan sejumlah teroris tercatat pernah aktif di kelompok radikal. Ia mencontohkan, Bahrun Naim merupakan anggota HTI di Solo sebelum pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
"Pembubaran HTI bisa dibaca sebagai pencegahan paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila. Apakah Prabowo menganggap HTI memang bisa njadi cikal bakal terorisme?"
"Ini pertanyaan mendasar dan penting yang harus dijawab olehnya nanti," kata Ridwan.
Merujuk data kepolisian, sejak 2015 jumlah pelaku teror yang ditangkap meningkat setiap tahun. Pada 2018, penangkapan dilakukan terhadap 396 orang.
Berturut-turut pada tahun sebelumnya, pelaku teror yang ditangkap polisi berjumlah 172 orang pada 2017, 163 orang (2016), dan 73 orang (2015).