JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut berkomentar terkait terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir yang enggan menandatangani surat berisikan pernyataan untuk setia kepada Pancasila dan NKRI.
“Itu yang begitu-begitu itu yang baliknya kepada pemerintah. Karena itu dugaan saya Abu Bakar Baasyir orang keras kepala kaya begitu ya enggak bakalan gampang juga terima kemauannya pemerintah,” kata Fahri di Jakarta, (22/1/2019).
Baca juga: Soal Pembebasan Ba'asyir, Wiranto: Jangan Berdebat dengan Saya!
Fahri memandang, sosok Abu Bakar Ba’asyir keras kepala sehingga tak mau menuruti pemerintah yang dianggapnya memiliki tujuan politik di tahun 2019 ini.
“Sementara pemerintah itu semacam ada agenda mau pakai ini menjelang pemilu. Saya kira Abu Bakar Ba’asyir enggak akan mau dipakai untuk kepentingan pemilu,” timpal Fahri.
Baca juga: Pembebasan Ba'asyir Dikaji Lagi oleh Pemerintah
Tidak hanya itu, Fahri pun menilai langkah pemerintah didalam membebaskan mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu justru akan memberikan polemik. Karena pemerintah dianggap ragu di dalam memberantas terorisme.
“Enggak mantap dengan isu terorisme itu dari awal, apa itu terorisme. Lalu kemudian juga enggak mantap dengan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi sehingga ini dibikin samar oleh mereka,” tegas Fahri.
(Fakhri Rezy)