Baca juga: Satgas Yonif 328/Dgh Amankan 21 Kg Vanili Selundupan di Perbatasan RI-PNG
Lebih lanjut, lulusan Akmil tahun 2000 ini menegaskan bahwa meski tanpa latihan ini, setiap saat mereka siap ditugaskan langsung ke medan operasi.
“Karena pada dasarnya, setiap prajurit yang berangkat ke daerah operasi (Lebanon) telah dinyatakan siap bertugas, tidak hanya mengikuti serangkaian seleksi yang ketat dan berat, namun juga melaksanakan latihan pratugas, salah satunya menembak,” terangnya.
“Jadi, penyegaran sekaligus pengujian kemampuan menembak ini, tidak hanya dari aspek akurasi tembakan namun juga berbagai prosedur penggunaan senjata di lapangan yang sangat dinamis, yaitu diantaranya cara mengatasi gangguan senjata serta penyesuaian dengan kondisi medan,” imbuh lulusan Seskoad tahun 2014 ini.
Mantan Dandenpom di Solo dan Bogor ini berharap, situasi terburuk yang disampaikannya tadi tidak terjadi dan apa yang dilakukannya juga telah menjadi bagian dari program dari UNIFIL yang menuntut seluruh kontingen jajarannya siap ditugaskan secara profesional dalam menjaga perdamaian di Lebanon.
(Fakhri Rezy)