JAKARTA - Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan yang baik. Ia adalah seorang rasul yang diutus Allah sebagai rahmat untuk seluruh Alam. Kasih sayangnya meliputi semesta alam. Tidak hanya tertuju kepada umat Islam saja, begitu pula terhadap non-Muslim yang menjadi tawanannya ketika kalah perang.
Dalam Alquran Surah Al-Anbiya Ayat 107, Allah berfirman "Dan tidaklah Kami (Allah) mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam."
Setelah perang Badar misalnya, ada sekira 70 musyrik Quraisy yang ditawan pejuang Islam. Mereka diperlakukan secara manusiawi, tidak disiksa dengan semena-mena dan tidak dicederai kehormatannya.
Melansir dari laman NU Online, Jumat (15/2/2019), merujuk buku Al-Bidayah wa An-Nihayah (Ibnu Katsir) dan Rasulullah Teladan untuk Semesta Alam (Raghib as-Sirjani, 2011), Rasulullah memperlakukan tawanannya dengan empat cara.
Pertama, dieksekusi mati, namun ini sangat jarang sekali dilakukan. Dalam kasus tawanan perang Badar, hanya dua orang yang dieksekusi mati. Sebagian besarnya dilepaskan dengan syarat atau pun tanpa syarat. Yaitu Nadhr bin Harits dan Uqbah bin Abu Mu’aith.