Seorang ibu asal Amerika Serikat dan anaknya diusir dari pesawat karena kondisi kulit bawaan lahir keduanya.
Mengutip ABC News, Senin (4/3/2019) Jordan Flake seperti biasa naik penerbangan American Airlines dengan rute domestik seperti biasa. Ia tidak memiliki masalah ketika check ini.
"Sebelum lepas landas, seorang pria—seorang karyawan dipanggil untuk menangani situasi—ia datang ke bangku saya dan meminta kedua pria yang duduk di sebelah saya untuk bangun," tulis Flake di Facebooknya.
"Dia kemudian sambil berbisik bertanya kepadaku tentang penyakit kulit-ku dan jika aku punya surat dari dokter yang menyatakan tidak masalah bagiku untuk terbang."
Flake dan putra keduanya dilahirkan kondisi ichthyosis, suatu kondisi bawaan lahir yang membuat kulit mereka kering dan tebal.
Rumah Sakit Anak di Melbourne menjelaskan, ichthyosis dapat menyebabkan sel-sel kulit mati lebih lambat dari sel-sel yang tidak memiliki kondisi tersebut, yang mengakibatkan penumpukan sel-sel hingga membuat kulit bagian terluar kering.
Baca: Ibu Amerika Bunuh Bayi dan Melempar Putranya dari Apartemen
Baca: Pria Amerika Tulis Berita Duka Diri Sendiri untuk Ingatkan Bahaya Merokok
Ichthyosis tidak menular dan tidak disebabkan oleh infeksi.
"Saya [tidak pernah] memiliki masalah dalam penerbangan sebelumnya, karyawan, atau kru sebelumnya," kata Flake kepada ABC.
"Aku tidak pernah harus menunjukkan bukti (surat dokter), karena itu tidak diperlukan kecuali kamu membawa obat cair dalam barang bawaanmu," lanjut dia.
Mal Chambers' painting of me was not selected as finalist in the #archibaldprize - but I'm honoured to have been painted. I hope it hangs in a gallery to showcase appearance diversity and so kids with Ichthyosis can see someone like them, because representation matters. pic.twitter.com/TLBAgrXqWi
— Carly Findlay (@carlyfindlay) 3 Mei 2018
Flake mengatakan meski ia telah memberi tahu kru pesawat tentang kondisinya, dia tetap diminta meninggalkan pesawat.
Dia menulis tentang pengalamannya di platform berbagi cerita Love What Matters, yang dibagikan lebih dari 6.500 kali.
"Berhentilah bersikap bodoh dan luangkan waktu untuk mendengarkan orang," katanya.
"Aku seharusnya tidak perlu menjelaskan sendiri.
"Aku belum pernah dipermalukan seumur hidupku!"
Ini memicu respons dari American Airlines. "Kami dengan tulus meminta maaf kepada Flake dan putranya atas pengalaman yang mereka miliki," kata pernyataan maskapai itu.
"Tim Komunikasi kami telah berbicara dengannya (Flake) secara langsung dan mengurus penerbangan mereka.
"Kami juga akan mengembalikan biaya perjalanannya juga."
(Rachmat Fahzry)