Lalu pada Januari 2019, Andi Arief kembali melontarkan pernyataan kontroversial ada tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos.
Tuduhan ini langsung dibantah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyebutnya sebagai hoaks. Andi Arief bahkan sempat diancam akan dilaporkan ke petugas kepolisian atas tuduhan tersebut.
Korban Penculikan
Sejak 2015, Andi Arief menjabat wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat. Ia juga pernah menjabat sebagai staf khusus presiden bidang bantuan sosial dan bencana alam pada 2009 hingga 2014 di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat mahasiswa, Andi dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi. Di periode akhir kekuasaan Orde Baru, pria kelahiran 1970 ini aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Akibat kegiatannya itu, dia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada 1997–1998.
(Hantoro)