JAKARTA - Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik mempertanyakan sumber foto-foto maupun video penangkapan Andi Arief yang menyebar di media sosial (medsos). Menurutnya, dokumentasi foto tersebut berasal dari sumber yang tidak jelas.
"Dengan rendah hati, sebagai sahabat Andi Arief, pagi ini saya ingin mengingatkan, semua foto atau video tentang kasus Andi Arief yang menyebar di medsos dan bahkan digunakan sebagai footage oleh sejumlah Stasiun TV, berasal dari sumber tak resmi bahkan tak diketahui," kata Rachland, dilansir dari Antaranews.com, Selasa (5/4/2019).
Pihak kepolisian kata dia, secara resmi juga telah mengumumkan bahwa tidak ada perempuan dalam kasus Andi Arief dan tidak ditemukan barang bukti. Menurutnya, dengan kata lain, pihak kepolisian telah menyatakan foto dan video yang telah menjadi viral itu bukan berasal dari polisi dan bukan hasil atau bagian dari proses hukum atau penyelidikan polisi terhadap kasus Andi Arief.
"Perlu diketahui, foto-foto yang didapat dari hasil penyelidikan polisi terhadap suatu kasus pidana tidak boleh disebar oleh polisi, apalagi bila dilakukan bahkan sebelum penyidikan dimulai," tuturnya.
Kesimpulannya, menurut dia, foto dan video tersebut bukan berasal dari sumber terpercaya, atau bukan hasil atau bagian dari penyelidikan polisi, melainkan dibuat oleh pihak misterius yang dengan sengaja dan kentara bertujuan membunuh karakter koleganya itu.
"Pers Indonesia yang menjalankan kebebasan secara sehat dan bermartabat tentu tidak sudi merelakan dirinya menjadi kepanjangan tangan dari tujuan buruk itu," kata Rachland.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat, Andi Arief dibekuk Tim Bareskrim Polri di salah satu kamar sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat, atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Sebelum berita penangkapan itu mengemuka, terlebih dulu viral foto-foto yang diduga terkait penangkapan Andi Arief, termasuk foto sosok dirinya sedang berada dalam sel.
(Rizka Diputra)