JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) mendalami jaringan gembong narkoba Dewi Astutik alias Paryatin (PA) yang ditangkap di Kamboja. BNN menyebut Dewi Astutik lari ke Kamboja untuk melakukan scamming atau penipuan.
“Dari analisis dan pendalaman, yang bersangkutan PAR alias DA bukan kabur ke Kamboja, namun memang awalnya PAR alias DA ini bersentuhan dengan fenomena scamming di Kamboja, karena cepat menghasilkan uang," kata Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto kepada wartawan, Kamis (4/12/2025).
Suyudi melanjutkan, Dewi diduga masuk ke Kamboja pada Februari 2023. Dia disebut sebulan bekerja di tempat scamming.
"PAR alias DA pernah menjadi translator, penerjemah, di tempat scammer atau scam love, tapi hanya 1 bulan dan mengundurkan diri karena merasa tidak bisa atau tidak cocok bekerja di tempat tersebut," ujarnya.
Mantan Kapolda Banten ini melanjutkan, Dewi Astutik kemudian bertemu dengan warga negara (WN) Nigeria berinisial DON atau disebut 'godfather'. Mereka kemudian bersekongkol untuk melakukan jual beli narkotika ke berbagai negara.
"DON inilah yang menjadi caretaker dan godfather PAR alias DA selama di Kamboja. Karena di Kamboja PAR merasa bisa kendalikan semua jaringan dengan uang," terang dia.
"Kejahatan narkotika lintas negara, Asia, Afrika, Amerika Latin. Pol kerja antara Don dan DA, DA yang suplai dan atur kurir. DON yang suplai barang narkotika ke Dewi, Dewi siapkan pengemasan barangnya, DON yang membiayai jaringan melalui Dewi," pungkasnya.