LIBYA - Pemerintah Libya yang didukung PBB mengatakan 21 orang tewas dan 27 lainnya terluka dalam pertempuran menghadapi pasukan pemberontak di dekat ibu kota, Tripoli.
Sebelumnya PBB telah meminta agar dilakukan gencatan senjata selama dua jam agar korban dan warga sipil dapat dievakuasi, namun pertempuran terus berlanjut.
Pasukan pemberontak pimpinan Jenderal Khalifa Haftar terus bergerak dari wilayah timur dengan tujuan mengambil alih Tripoli.
Baca juga: ISIS Klaim Bertanggungjawab Atas Serangan di Kementerian Luar Negeri Libya
Perdana Menteri Libya, Fayez al-Serraj menuduh Haftar berusaha melakukan kudeta dan mengatakan pemerintah akan menghadapinya dengan kekuatan militer.
Di antara korban sipil yang tewas adalah seorang dokter dari organisasi Bulan Sabit Merah yang terbunuh, Sabtu lalu.
Sementara pasukan militer Jenderal Haftar mengklaim pihaknya kehilangan 14 orang pasukannya.
Pasukan internasional mulai mengevakuasi personelnya dari Libya di tengah situasi keamanan yang terus memburuk.
Libya hancur-lebur akibat kekerasan dan ketidakstabilan politik semenjak penguasanya, Muammar Gaddafi, digulingkan dan dibunuh pada 2011.
Baca juga: Tiga Tewas dalam Serangan di Kementerian Luar Negeri Libya
Bagaimana situasi di lapangan?