Ia mengatakan, mengingat hingga saat ini cuaca tidak dapat diprediksi dan dikhawatirkan malam ini masih akan terjadi lagi hujan, 50 orang personel SAR Kendari di standby kan dikantor untuk menjawab apabila ada permintaan dari masyarakat bila terjadi hal-hal yang sama-sama tidak diinginkan.
Melansir dari Antaranews, banjir yang merupakan langganan setiap tahun di wilayah terterntu di Kendari dengan intensitas hujan tinggi disebabkan beberapa sungai di kota adipura ini meluap.
Bencana banjir yang terjadi setiap tahun ini kerap menyulitkan masyarakat Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara mendapatkan air bersih. Banjir setinggi setengah hingga satu meter ini menyulitkan warga mengevakuasi barang-barang berharganya, banjir juga diperparah dengan penyumbatan sejumlah drainase.
Warga mengaku kecewa dengan Pemerintah Kota Kendari yang tidak pernah memberikan solusi terhadap banjir tahunan saat musim hujan dan masalah sampah yang belum terselesaikan.
“Kami berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi permasalahan tersebut,” kata Muksim Ibrahim, salah satu warga kompleks BTN Pepabri Lepo-Lepo Indah yang juga rumahnya tertkena banjir tersebut.
(Salman Mardira)