Di Twitter, Menteri Keuangan Mangala Samaraweera mengatakan serangan itu merupakan "upaya terkoordinasi untuk membunuh, kekacauan dan tindakan anarkis" dan mengakibatkan jatuhnya korban "banyak orang tak berdosa".
Seorang menteri lainnya, Harsha de Silva, menggambarkan "pemandangan mengerikan" di Gereja St Anthony di Kochchikade, dengan mengatakan ia melihat "banyak bagian tubuh berserakan".
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Media massa Sri Lanka melaporkan bahwa turis asing kemungkinan termasuk yang menjadi korban ledakan.
Ada kekhawatiran bahwa ledakan ini tidak terlepas dengan kembalinya anggota kelompok Negara Islam atau ISIS yang menimbulkan ancaman di negara itu.
Sebelumnya ada beberapa insiden kekerasan yang bersifat sporadis di Sri Lanka, yang melibatkan warga umat Buddha Sinhala terkait serangan ke masjid dan bangunan milik umat Muslim di negara itu.