7 Orang Ditangkap Usai Serangkaian Ledakan Bom di Sri Lanka

ABC News, Jurnalis
Senin 22 April 2019 02:01 WIB
Ledakan bom di Gereja St Sebastian. (Foto: Facebook Gereja St Sebastian di Waga)
Share :

LEDAKAN bom pada Minggu Paskah di sejumlah gereja dan hotel mewah di Sri Lanka telah menewaskan sedikitnya 140 orang dan melukai lebih dari 400 orang. Sejauh ini delapan ledakan telah dilaporkan yakni tiga di kebaktian gereja, tiga di hotel, satu di luar kebun binatang di selatan ibu kota Kolombo, dan satu lagi di pinggiran kota.

Sebanyak tujuh orang telah ditangkap dan tiga petugas polisi tewas dalam serangan yang dilakukan pasukan keamanan di sebuah rumah di ibu kota Sri Lanka beberapa jam setelah terjadinya serangkaian ledakan bom yang menurut beberapa pejabat adalah serangan bom bunuh diri.

Serangan-serangan itu merenggut nyawa sedikitnya 27 orang asing pada hari kekerasan yang belum pernah dilihat Sri Lanka sejak perang saudara berakhir satu dekade lalu.

Lebih dari 50 orang tewas di gereja Katolik bergaya gothic St Sebastian di Katuwapitiya, utara Kolombo, kata seorang pejabat polisi kepada Reuters, dengan foto-foto yang memperlihatkan mayat-mayat bergelimpangan di tanah, darah berceceran di bangku-bangku dan atap yang hancur.

Sejumlah media melaporkan 25 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah gereja evangelis di Batticaloa, sebuah provinsi yang terletak di timur negara itu.

Serangan lain menargetkan jemaat Gereja St Anthony's Shrine di pusat kota Kolombo, tetapi belum bisa dipastikan jumlah korban di lokasi tersebut.

Tiga hotel terkenal di Kolombo juga turut menjadi target serangan bom yakni Hotel Shangri-La Colombo, Kingsbury Hotel di Colombo, dan Cinnamon Grand Colombo. Belum dipastikan juga apakah ada korban di ketiga hotel tersebut.

Polisi mengatakan ledakan ketujuh menghantam sebuah hotel di Dehiwela, dekat Colombo, sementara seorang juru bicara militer mengonfirmasi ledakan kedelapan di Dematagoda di pinggiran ibu kota.

Di antara warga asing yang tewas adalah satu warga negara Belanda, satu warga negara China, satu warga negara Portugal, dan dua insinyur asal Turki.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memanggil dewan keamanan nasionalnya untuk menggelar pertemuan darurat. Dia kemudian mengatakan kepada wartawan di Kolombo bahwa Sri Lanka akan mengambil tindakan tegas terhadap semua orang yang bertanggung jawab atas serangan-serangan ini terlepas dari status mereka.

Pemerintahan Wickremesinghe telah mengumumkan berlakunya jam malam dengan efek langsung, dan juga menutup akses ke situs media sosial utama, termasuk Facebook dan WhatsApp.

Sekretaris Presiden telah menyatakan bahwa 22 dan 23 April adalah hari libur pemerintah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya