“Dengan kegiatan ini, KBRI dan kami (Athan RI) bersinergi untuk terus mengembangkan kursus ini menjadi wadah pemersatu antara Indonesia dan Laos di berbagai bidang,” tandasnya.
Selain penyerahan buku pelajaran bahasa Indonesia dan perangkat alat tulis, dalam kegiatan tersebut juga nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan kesenian baik tari, pelatihan alat seni maupun berbagai seni dan budaya Indonesia lainnya.
“Seperti pada saat (acara) pembukaan, kita tampilkan seni tari Ratoe Jaroe dari Aceh yang penarinya dari personel LPA dan demo Pencak Silat oleh atlet pesilat Laos yang merupakan peraih medali Perak saat Asian Games dan World Pencak Silat Championship tahun 2018,” tutur Rory Ojak.
“Ini tentu sangat menggembirakan, di mana seni dan budaya bahkan Bahasa Indonesia telah menjadi bagian keragaman budaya di Laos, semoga hal ini akan menjadi bagian dalam membangun kerja sama Bilateral kita di segala bidang, termasuk dalam hal kepentingan pertahanan,” pungkasnya.
(Edi Hidayat)