Nyoman Riyem (70) krama subak yang mengaku nyaris menjadi korban menceritakan, sebelum kejadian krama Subak Palian sejak pukul 07.30 Wita memang sedang gotong royong mengurug jembatan subak.
Jembatan itu tengah diperbaiki dan ditinggikan sekitar satu meter dengan cara diurug tanah terlebih dulu. Karena kondisi jembatan awal menurun dan menikung tajam.
Namun baru tiga puluh menit berlangsung, tiba-tiba bagian tengah jembatan amblas. Tiga krama yang saat itu ada tepat di bagian atas jembatan langsung tercebur dan tertimpa material. Sontak saja krama yang ada saat itu langsung melakukan pertolongan secara manual.
“Krama sami lebih dulu menolong Ketut Budana yang hanya terlihat tangannya saja, dan Dampuk ditolong belakangan karena tertimbun setengah saja,” ujar Riyem.
(Awaludin)